Petani Cabai Menjerit

Petani Cabai Menjerit

\"kaur\"BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Turunnya harga cabai beberapa pekan terakhir ini membuat petani cabai di Kabupaten Kaur menjerit. Pasalnya harga saat ini mengalami penurunan dibandingan sebelumnya, tentunya berpengaruh pada pendapatan yang mereka peroleh.

“Sekarang ini harga cabai turun kalau dibandingkan harga sebelumnya, dan apa lagi musim hujan ini banyak cabai busuk,” Sirajudin (37) salah satu petani cabai di Kecamatan Kaur Selatan, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (27/2).

Dikatakan Siraj, jika sebelumnya harga cabi dipasar inpres Bintuhan Kabupaten Kaur mencapai Rp 60 ribu perkilonya. Saat ini harga cabe turun menjadi Rp 35 ribu perkilonya. Turunya harga cabai ini diduga akibat banyaknya petani cabai yang menanam cabai diwaktu harga yang tinggi dan juga ditambah lagi musim hujan.

“Waktu harga cabai mahal, petani cabai banyak tanam cabai. Tapi setelah cabai banyak harga turun,”ujarnya.

Terpisah, pembeli cabai Yuli (43) merasa senang dengan turunnya harga cabai yang saat ini. Saat harga cabai naik ia sangat sulit membagi uang belanja. Sebab saat harga cabai tinggi hingga menyentuh harga Rp 60 ribu untuk cabai merah dan rawit, ia hanya mampu membeli sekitar setengah kilo. Namun sekarang ini ia mampu satu kilo hingga dua kilo.

\"Kalau harga cabai naik itu sulit untuk bagi uang belanjanya. Kalau biasanya beli cabai satu kilo, tapi kalau cabai naik itu terkadang hanya beli 1/4 saja,\" tuturnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: